Makalah Asam Nukleat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asam
Nukleat
Asam
nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya
mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk
menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan informasi ini secara
tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat,
jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida
(DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam
ribonukleaotida (RNA).
Asam
Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila
nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA
(Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila
nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA
(Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pembentukan
inti sel.
Dalam
asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2
primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA
primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin dan
timin.
Asam-asam
nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan
antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan
tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih dahulu
menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan
atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam
lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh akan
mengendapkan protein.
Cara
lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan enzim pemecah
protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan asam
triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam campuran
dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi asam
nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itumengandung pentosa, maka bila dipanasi
dengan asam sulfat akan terbentuk furfural. Furfural ini akan memberikan warna
merah dengan anilina asetat atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina.
Apabila
dipanasi dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna
biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan
untuk keperluan identifikasi asam nukleat.
B. Fungsi Asam Nukleat
DNA
mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein dan RNA. DNA
mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan ekspresi gen (promoter, operator,
dll.). Ribosomal RNA (rRNA) merupakan komponen dari ribosom, mesin biologis
pembuat protein Messenger RNAs (mRNA) merupakan bahan pembawa informasi genetik
dari gen ke ribosom. Transfer RNAs (tRNAs) merupakan bahan yang menterjemahkan
informasi dalam mRNA menjadi urutan asam amino.
RNAs
memiliki fungsi-fungsi yang lain, di antaranya fungsi-fungsi katalis asam
nukleat merupakan molekul raksasa yang memiliki fungsi khusus yaitu, menyimpan
informasi genetik dan menerunkannya kepada keturunanya. Susunan asam nukleat
yang menentukan apakah mahluk itu menjadi hewan , tumbuhan, maupun manusia.
Begitu pula susunan dalam sel, apakah sel itu menjadi sel otot maupun sel darah.
Beberapa
fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan, menstransmisi, dan mentranslasi
informasi genetik; metabolisme antara(intermediary metabolism) dan reaksi-reaksi
informasi energi; koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam asetat, zat
gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi reduksi.
C. Jenis-jenis
Asam Nukleat
Asam
nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid ) atau asam
deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA
maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa.
Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antaraprotein
dan asam nukleat disebut nucleoprotein.
Molekul
asam nukleat merupakan polimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah
nukleotida. Salah satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP yang
berfungsi sebagai pembawa energy.
D. Struktur
DNA dan RNA
Asam
nukleat biasanya tersusun atas DNA dan RNA yang terdiri dari monomer
nukleotida,dimana nukleotida ini biasanya tersusun atas gugus fosfat, basa
nitrogen,dan gula pentosa serta kelompok basa purin dan piridin seperti adenine,
guanine, sitosin, timin dan dan urasil.
a.
DNA (deoxyribonucleic acid)
Asam
ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang
terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang.
Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan
atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat. Secara
kimia DNA mengandung karakteri/sifat sebagai berikut:
1. Memiliki gugus gula deoksiribosa.
2. Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin
(T) dan adenin (A).
3. Memiliki rantai heliks ganda anti paralel
4. Kandungan basa
nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan spesifik satu dengan lain. Guanin selalu berpasangan
dengan sitosin (G±C), dan adenidan adenin berpasangan dengan timin (A - T),
sehingga jumlah guanin selalu sama dengan jumlah sitosin. Demikian pula adenin
dan timin.
b. RNA (Ribonukleat acid)
Asam
ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekul-molekul ribonukleotida.
Seperti DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom C
nomer 3 dengan atom C nomer 5 pada molekul ribosa dengan perantaraan gugus
fosfat. Dibawah ini adalah gambar struktur sebagian dari molekul RNA. Meskipun
banyak persamaannya dengan DNA , RNA mempunyai beberapa perbedaan dengan DNA
yaitu :
1. Bagian pentosa RNA
adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah deoksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA
adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan heliks ganda, tetapi berupa
rantai tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai ganda.
3. RNA mengandung basa
Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA , tetapi tidak mengandung Timin. Sebagai
gantinya, RNA mengandung Urasil. Dengan demikian bagian basa pirimidin RNA
berbeda dengan bagian basa pirimidin DNA.
4. Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak
perlu sama dengan Sitosin, demikian pula jumlah adenin tidak harus sama dengan
Urasil.
Ada
3 macam RNA, yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA (messenger RNA) dan r RNA
(ribosomal RNA). Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda, tetapi
ketiganya secara bersama-sama mempunyai peranan penting dalam sintesis protein.
E.
Nukleotida
dan Nukleosida
Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida
yang mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida terdiri atas pentosa (
deoksiribosa atau ribose ) yang mengikat suatu basa (purin atau pirimidin).
Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein,
asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin. Rumus berikut ini akan
memperjelas hasil hidrolisis suatu nukleoprotein.
Pentosa
yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang berasal dari RNA ialah
ribose. Adapun basa purin dan basa pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin,sitosin
dan timin. Dari RNA akan diperoleh adenin, guanin, sitosin dan urasil. Urasil
terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam dan bentuk enol atau laktim. Pada PH cairan
tubuh, terutama urasil terdapat dalam entuk keto.
Nukleosida
terbentuk dari basapurin atau pirimidin dengan ribose atau deoksiribosa. Basa
purin atau pirimidin terikat padapentosa oleh ikatan glikosidik,yaitu pada atom
karbon nomor 1. Guanosin adalah suatu nukleosida yang terbentuk dari guanin
dengan ribosa. Pada pengikatan glikosidik ini sebuah molekul air yang
dihasilkan terjadi dari atom hidrogen pada atom N-9 dari basa purin dengan
gugus OH pada atom C-1 dari pentosa. Untuk basa pirimidin,gugus OH pada atom
C-1 berikatan dengan atom H pada atom N-1.
Pada
umumnya nukleosida diberi nama sesuai dengan nama basa purin atau basa
pirimidin yang membentuknya. Beberapa nukleosida berikut ini ialah yang
membentuk dari basa purin atau dari basa pirimidin dengan ribosa ; Adenin
nukleosida atau Adenosin, Guanin nukleosida atau Guanosin, Urasil nukleosida
atau Uridin, Timin nukleosida atau Timidin, Sitosin nukleosida atau Sitidin.
Apabila
pentose yang diikat oleh deoksiribosa,maka nama nukleosida diberi tambahan deoksi
di depanya.Sebagai contoh “deoksiadinosin,deoksisitidin” dan sebagainya.
Disamping lima jenis basa purin atau basa pirimidin yang biasa terdapat pada
asam nukleat, ada pula beberapa basa purin dan basa pirimidin lain yang
membentuk nukleosida.
Hipoksantin
dengan ribosa akan membentuk hipoksantin nukleosida atau inosin. DNA pada
bakteri ternyata mengandung hidroksimetilsitosin. Demikian pula tRNA (transfer
RNA) mengandung derivat metal basa purin atau basapirimidin, misalnya
6-N-dimetiladenin atau 2-Ndimetilguanin. Dalam alam nukleosida terutama
terdapat dalam bentuk ester fosfat yang disebut nukleotida. Nukleotida terdapat
sebagai molekul bebas atau berikatan dengan sesama nukleotida membentuk asam
nukleat.
Dalam
molekul nukleotida gugus fosfat terikat oleh pentosa pada atom C-5. Beberapa
nukleotida lain ialah sebagai berikut :
a. Adenin
nukleotida atau Adenosinmonofosfat (AMP)(asam adenilat)
b. Guanin
nukleotida atau Guanosinmonofosfat (GMP)(asam guanilat)
c. Hipoksantin
nukleosida atau Inosinmonofosfat (IMP)(asam inosinat)
d. Urasil
Nukleotida atau Uridinmonofosfat (UMP) (asam uridilat)
e. Sitidin
nukleotida atau Sitidinmonofosfat (SMP)(asam sitidilat)
f. Timin
nukleotida atau Timidinmonofosfat (TMP)(asam timidilat)
Pentosa
yang terdapat dalam molekul nukleotida pada contoh diatas ialah ribosa. Apabila
pentosanya deoksiribosa, maka ditambah deoksi di depan nama nukleotida tersebut
misalnya deoksiadenosin-monofosfat atau disingkat dAMP. Ada beberapa nukleotida
yang mempunyai gugus fosfat lebih dari 1 misalnya adenosintrifosfat dan uridintrifosfat, kedua nukleotida ini mempunyai
peranan penting dalam reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Pada
rumus molekul ATP dan UTP, ikatan antara gugus-gugus fosfat diberi tanda yang
khas. Pada proses hidrolisis ATP akan melepaskan gugus fosfat dan terbentuk
adenosindifosfat (ADP). Pada hidrolis ini ternyata dibebaskan energy yang cukup
besar yaitu 7.000 kal/mol ATP.Oleh karena itu ikatan antara gugus fosfat
dinamakan “ikatan berenergi tinggi” dan diberi tanda ~ .
Dalam
tubuh,ATP dan UTP berfungsi sebagai penyimpan energi yangdiperoleh dariproses
oksidasi senyawa-senyawa dalam makanan kita untuk kemudian dibebaskan apabila
energi tersebut diperlukan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Asam nukleat adalah
senyawa-senyawa polimer yang menyimpan semua informasi genetika, yaitu
seperangkat “cetak biru” tentang karakteristik aktual dan potensial yang
diterima oleh suatu organism dari generasi sebelumnya, untuk kemudian
diwariskan ke generasi berikutnya.
DNA
memiliki struktur, yaitu gula pentosa (deosiribosa), fosfat dan basa nitrogen
yang meliputi basa purin (guanin dan adenin) dan basa pirimidin (timin dan sitosin)
dan RNA tersusun atas molekul-molekul, yaitu gula ribosa, fosfat, dan basa nitrogen
yang terdiri atas purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (urasil dan sitosin).
Proses
replikasi DNA dan RNA dimulai ketika enzim DNA polimerase memisahkan dua pita
DNA heliks ganda. Setiap pita DNA yang “lama” sekarang berfungsi sebagai
cetakan yang menentukan urutan nukleotida di sepanjang pita DNA komplementer
baru yang bersesuain. Nukleotida baru tersebut disambung satu sama lain untuk
membentuk tulang punggung gula fosfat pita DNA baru.
Asam
nukleat memiliki fungsi, yaitu menyimpan, menstransmisi, dan mentranslasi
informasi genetik; metabolisme antara(intermediary metabolism) dan reaksi-reaksi
informasi energi; koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam asetat, zat
gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi reduksi.
Sintesis RNA
biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polimerase menggunakan sebagai
template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi. Inisiasi transkripsi
dimulai dengan pengikatan enzim ke urutan promotor dalam DNA (biasanya ditemukan
"upstream" dari gen).
Sintesis DNA
disini dimaksud adalah replikasi DNA yaitu proses perbanyakan bahan genetik.
Pengkopian rangkaian molekul bahan genetik( DNA atau RNA) sehingga dihasilkan
molekul anakan yang sangat identik.
Transkripsi
adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA meniadi
molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetik
yang nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu
untaian molekul RNA digunakan sebagai cetakan (template) untuk sintesismolekul
RNA yang komptementer.
Translasi
adalah proses penerjemah urutan nucleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi
rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Hanya
molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi.
Molekul mRNA merupakan transkrip (salinan) urutan DNA yang menyusun suatu gen
dalam bentuk ORF (open reading frame, kerangka baca terbuka).
Molekul rRNA
adalah salah satu molekul penyusun ribosom, yakni organel tempat berlangsungnya
sintesis protein, tRNA adalah pembawa asam-asam amino yang akan disambungkan
menjadi rantai polipeptida.
B.
SARAN
Dengan adanya makalah
ini aku harapkan para pembaca dapat mengetahui lebih
banyak lagi tentang Asam Nukleat guna menambah wawasan untuk pembelajaran.
LIPID
Pengertian
lipid
Lipid
didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstrak dari
organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut non
polar. Definisi ini didasarkan pada sifat fisik, berlawanan dengan definisi
protein, karbohidrat maupun asam nukleat yang berdasarkan atas struktur
kimianya. Istilah Lipid mencakup
bermacam kelompok senyawa yang berbeda-beda strukturnya.
Asam
Lemak
Lebih dari 100
asam lemak terdapat secara alami. Asam lemak ini bervariasi panjang rantainya
serta derajat ketidakjenuhannya. Hampir semua asam lemak mempunyai atom-atom
karbon yang berjumlah genap. Sebagian besar terdiri atas atom-atom karbon
rantai linier, tetapi beberapa memiliki rantai bercabang. Asam lemak dalam
keadaan bebas terdapat dalam jumlah sedikit. Kebanyakan asam lemak ditemukan
dalam keadaan teresterifikasi sebagai komponen dari lipid lainnya.
Berikut
ini adalah beberapa asam lemah yang penting untuk tubuh :
( a)
Jenuh:
CH3(CH2)14COOH CH3(CH2)16COOH
Asam Palmitat
Asam Stearat
(asam heksadekanoat) (asam oktadekanoat)
( b)
Dalam asam lemak tak jenuh, ikatan
rangkap hampir selalu memiliki konformasi cis:
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7COOH
Asam
Palmitoleat
(asam cis-9-heksadekanoat)
( c)
Dalam asam poli tak jenuh (Polyunsaturated), ikatan rangkap jarang
terkonjugasi:
CH3(CH2)4CH=CH-CH2-CH=CH(CH2)7COOH
Asam
Linoleat
(asam cis, cis-9,12-oktadekadienoat)
Jenis-Jenis
lipid :
A. Gliserolipid
Gliserolipid
adalah lipid yang mengandung gliserol dengan
gugus hidroksil yang tersubstitusi. Gliserolipid merupakan lipid yang paling
melimpah di dalam tubuh hewan. Lipid yang mengandung diol (misalnya etilen
glikol (etana diol) dan 1,2-propanadiol serta 1,3-propanadiol) memiliki
struktur yang mirip dengan gliserolipid, tetapi hanya tersedia kurang dari satu
persen dari jumlah gliserolipid.





CH2OH CH3
(Gliserol)
(Etilen glikol) (1,2-Propanadiol)
Triasilgliserol
(TAGs) adalah gliserolipid netral yang juga dikenal sebagai trigliserida. Dalam Tags, tiga gugus
hidroksil dari gliserol telah teresterifikasi, biasanya oleh asam-asam lemak
yang berbeda. Hal ini membuat atom karbon kedua pada gliserol menjadi separuh
kiral. Awalan sn- (stereospecially
numbered) mendahului nama gliserol. Contohnya adalah :




CH2OH.OCR’’
(1,2,3-Triasil-sn-gliserol)
TAGs adalah lipid yang paling banyak
dalam tubuh hewan. Hal ini dikarenakan TAGs berfungsi sebagai penyimpanan
makanan. TAGs ditemukan dalam sebagian besar sel, tetapi terutama terdapat
dalam sel jaringan adiposa dimana TAGs membentuk lemak depot (depot fat). Depot fat merupakan campuran
bebas air dari TAGs yang berbeda-beda satu sama lain menurut jetiga gugus asil
lemaknya.
Fosfogliserida
adalah gliserol polar yang sering juga disebut fosfolipid. Akan tetapi, lipid lain yang mengandung fosfor namun
tidak mengandung gliserol juga disebut fosfolipid.







OH
(asam
sn-Gliserol-3-fosfat)
UNSUR
HALOGEN
A. HALOGEN DAN PENEMUNYA
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada
golongan 17 (VII atau VIIA pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini
terdiri dari:
1. fluor
(F),
2. klor
(Cl),
3. brom
(Br),
4. yodium
(I),
5. astatin
(At), dan
6. unsur
ununseptium (Uus) yang belum ditemukan.
Halogen
menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.
Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yan
diadaptasi dari bahasa Yunani. Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob Berzelius
mengistilahkan "Halogen" – ἅλς
(háls), "garam" atau "laut", dan γεν- (gen-), dari γίγνομαι
(gígnomai), "membentuk" elemen yang membentuk garam jika direaksikan
dengan logam.
Unsur-unsur
halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu
tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung
membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida. Halogen merupakan golongan
yang sangat reaktif dalam menerima elektron dan bertindak sebagai elektron kuat
Halogen tidak menunjukan sifat logam. Jumlah elektron pada kulit terluarnya adalah 7 elektron, mampu menerima sebuah elektron dalam membentuk ion Halida, atau membentuk pasangan elektron dengan atom lain membentuk ikatan kovalen tunggal. Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen tidak menunjukan sifat logam. Jumlah elektron pada kulit terluarnya adalah 7 elektron, mampu menerima sebuah elektron dalam membentuk ion Halida, atau membentuk pasangan elektron dengan atom lain membentuk ikatan kovalen tunggal. Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen
merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, sehingga unsur-unsurnya tidak
dijumpai pada keadaan bebas. Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa
garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Halida. Flourin ditemukan dalam
mineral-mineral pada kulit bumi yaitu fluorspar (CaF2) dan kriolit (Na3AlF6).
Klorin, Bromin, dan Iodin terkandung pada air laut dalam bentuk garam-garam
halida dari natrium, magnesium, kalium, dan kalsium.
Garam halida
yang paling banyak adalah NaCl 2,8% berat air laut. Selain itu, klorin
ditemukan di alam sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti
kamalit dan silvit. Iodin ditemukan dalam jumlah berlimpah sebagai garam
(NaIO3) di daerah Chili, Amerika Serikat. Iodin yang ditemukan dalam senyawa
NaI banyak terdapat pada sumber air diwatudakon ( Mojokerto). Selain di alam,
ion halida juga terdapat dalam tubuh manusia. Ion klorida merupakan anion yang terkandung
dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan
ekskresi. Ion iodida terdapat dalam kelenjar tiroid. Ion flourida merupakan
komponen pembuat bahan perekat flouroaptit [Ca5(PO¬4)3F]
yang terdapat pada lapisan email gigi.
Unsur-unsur ini tidak
ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Oleh
karena itu unsur-unsur nonlogam ini dinamakan HALOGEN, yang berasal dari kata (halos=garam; genes=pembentuk) jadi
artinya pembentuk garam.Unsur nonlogam yang termasuk ke dalam golongan Halogen
yaitu Fluor (F2), Klor (Cl2), Brom (Br2),
Iodium (I2), dan Astatin (At2). Berikut adalah sifat fisika dan kimia halogen
:
Kereaktifan halogen sangat besar, dikarenakan
jari-jari atom halogen sangat kecil dibandingkan unsur golongan lain, sehingga
mudah menarik elektron. Dalam satu golongan,jari-jari unsur halogen bertambah
dari fluorin sampai astatin. Makin besar jari-jariatom, makin kurang reaktif,
sehingga dari fluor sampai astatin, kereaktifannya makin berkurang.
Unsur
Halogen
|
Titik
Didih
(˚C)
|
Titik
Leleh
(˚C)
|
Fluor
|
-188,4
|
-219,62
|
Klor
|
-34,6
|
-100,98
|
Bromin
|
58,78
|
-7,25
|
Iodin
|
184,35
|
113,50
|
Astatin
|
337
|
302
|
Titik
didih dan titik leleh dari fluor sampai astatin bertambah besar disebabkan
semakin besarnya gaya Van der Walls antara molekul-molekul halogen. Hal ini
disebabkan bertambahnya jumlah elektron, bertambahnya berat dan ukuran dari
fluor hingga astatin.
Halogen
merupakan oksidator kuat, karena unsur halogen mudah mengikat elektron atau
mudah tereduksi. Daya pengoksidasi
(oksidator) dari fluor hingga astatin makin berkurang
F2 >
Cl2 > Br2 > I2 > At2.
Apabila direaksikan,
halogen yang lebih kuat kereaktifannya dapat mengusir atau mendesak halida yang
lebih lemah dari senyawanya.
-
Fluorin dapat mendesak
klorin, bromin, iodin, dan astatin
-
Klorin dapat mendesak
bromin, iodin, dan astatin
-
Bromin dapat mendesak
iodin dan astatin
-
Iodin dapat mendesak
astatin
-
Reaksi sebaliknya tidak
akan bisa berlangsung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar