All about Chemistry

          Makalah Asam Nukleat

BAB II
PEMBAHASAN


                  A.    Asam Nukleat

Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA).

Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pembentukan inti sel.

Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin dan timin.

Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein.

Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan enzim pemecah protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan asam triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itumengandung pentosa, maka bila dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk furfural. Furfural ini akan memberikan warna merah dengan anilina asetat atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina.

Apabila dipanasi dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan identifikasi asam nukleat.

                 B.      Fungsi Asam Nukleat

DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein dan RNA. DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan ekspresi gen (promoter, operator, dll.). Ribosomal RNA (rRNA) merupakan komponen dari ribosom, mesin biologis pembuat protein Messenger RNAs (mRNA) merupakan bahan pembawa informasi genetik dari gen ke ribosom. Transfer RNAs (tRNAs) merupakan bahan yang menterjemahkan informasi dalam mRNA menjadi urutan asam amino.

RNAs memiliki fungsi-fungsi yang lain, di antaranya fungsi-fungsi katalis asam nukleat merupakan molekul raksasa yang memiliki fungsi khusus yaitu, menyimpan informasi genetik dan menerunkannya kepada keturunanya. Susunan asam nukleat yang menentukan apakah mahluk itu menjadi hewan , tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula susunan dalam sel, apakah sel itu menjadi sel otot maupun sel darah.

Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan, menstransmisi, dan mentranslasi informasi genetik; metabolisme antara(intermediary metabolism) dan reaksi-reaksi informasi energi; koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi reduksi.


                  C.    Jenis-jenis Asam Nukleat

Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antaraprotein dan asam nukleat disebut nucleoprotein.

Molekul asam nukleat merupakan polimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai pembawa energy.

                  D.    Struktur DNA dan RNA

Asam nukleat biasanya tersusun atas DNA dan RNA yang terdiri dari monomer nukleotida,dimana nukleotida ini biasanya tersusun atas gugus fosfat, basa nitrogen,dan gula pentosa serta kelompok basa purin dan piridin seperti adenine, guanine, sitosin, timin dan dan urasil.
a.       DNA (deoxyribonucleic acid)

Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat. Secara kimia DNA mengandung karakteri/sifat sebagai berikut:
1. Memiliki gugus gula deoksiribosa.
2. Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
3. Memiliki rantai heliks ganda anti paralel
4. Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan spesifik      satu dengan lain. Guanin selalu berpasangan dengan sitosin (G±C), dan adenidan adenin berpasangan dengan timin (A - T), sehingga jumlah guanin selalu sama dengan jumlah sitosin. Demikian pula adenin dan timin.

b.  RNA (Ribonukleat acid)

Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekul-molekul ribonukleotida. Seperti DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom C nomer 3 dengan atom C nomer 5 pada molekul ribosa dengan perantaraan gugus fosfat. Dibawah ini adalah gambar struktur sebagian dari molekul RNA. Meskipun banyak persamaannya dengan DNA , RNA mempunyai beberapa perbedaan dengan DNA yaitu :
1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah deoksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan heliks ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai ganda.
3. RNA mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA , tetapi tidak mengandung Timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung Urasil. Dengan demikian bagian basa pirimidin RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin DNA.
 4. Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan Sitosin, demikian pula jumlah adenin tidak harus sama dengan Urasil.

Ada 3 macam RNA, yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA (messenger RNA) dan r RNA (ribosomal RNA). Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda, tetapi ketiganya secara bersama-sama mempunyai peranan penting dalam sintesis protein.

                 E.      Nukleotida dan Nukleosida

 Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida terdiri atas pentosa ( deoksiribosa atau ribose ) yang mengikat suatu basa (purin atau pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein, asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin. Rumus berikut ini akan memperjelas hasil hidrolisis suatu nukleoprotein.

Pentosa yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang berasal dari RNA ialah ribose. Adapun basa purin dan basa pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin,sitosin dan timin. Dari RNA akan diperoleh adenin, guanin, sitosin dan urasil. Urasil terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam dan  bentuk enol atau laktim. Pada PH cairan tubuh, terutama urasil terdapat dalam entuk keto.

Nukleosida terbentuk dari basapurin atau pirimidin dengan ribose atau deoksiribosa. Basa purin atau pirimidin terikat padapentosa oleh ikatan glikosidik,yaitu pada atom karbon nomor 1. Guanosin adalah suatu nukleosida yang terbentuk dari guanin dengan ribosa. Pada pengikatan glikosidik ini sebuah molekul air yang dihasilkan terjadi dari atom hidrogen pada atom N-9 dari basa purin dengan gugus OH pada atom C-1 dari pentosa. Untuk basa pirimidin,gugus OH pada atom C-1 berikatan dengan atom H pada atom N-1.

Pada umumnya nukleosida diberi nama sesuai dengan nama basa purin atau basa pirimidin yang membentuknya. Beberapa nukleosida berikut ini ialah yang membentuk dari basa purin atau dari basa pirimidin dengan ribosa ; Adenin nukleosida atau Adenosin, Guanin nukleosida atau Guanosin, Urasil nukleosida atau Uridin, Timin nukleosida atau Timidin, Sitosin nukleosida atau Sitidin.

Apabila pentose yang diikat oleh deoksiribosa,maka nama nukleosida diberi tambahan deoksi di depanya.Sebagai contoh “deoksiadinosin,deoksisitidin” dan sebagainya. Disamping lima jenis basa purin atau basa pirimidin yang biasa terdapat pada asam nukleat, ada pula beberapa basa purin dan basa pirimidin lain yang membentuk nukleosida.

Hipoksantin dengan ribosa akan membentuk hipoksantin nukleosida atau inosin. DNA pada bakteri ternyata mengandung hidroksimetilsitosin. Demikian pula tRNA (transfer RNA) mengandung derivat metal basa purin atau basapirimidin, misalnya 6-N-dimetiladenin atau 2-Ndimetilguanin. Dalam alam nukleosida terutama terdapat dalam bentuk ester fosfat yang disebut nukleotida. Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan sesama nukleotida membentuk asam nukleat.

Dalam molekul nukleotida gugus fosfat terikat oleh pentosa pada atom C-5. Beberapa nukleotida lain ialah sebagai berikut :
a.       Adenin nukleotida atau Adenosinmonofosfat (AMP)(asam adenilat)
b.      Guanin nukleotida atau Guanosinmonofosfat (GMP)(asam guanilat)
c.       Hipoksantin nukleosida atau Inosinmonofosfat (IMP)(asam inosinat)
d.      Urasil Nukleotida atau Uridinmonofosfat (UMP) (asam uridilat)
e.       Sitidin nukleotida atau Sitidinmonofosfat (SMP)(asam sitidilat)
f.       Timin nukleotida atau Timidinmonofosfat (TMP)(asam timidilat)

Pentosa yang terdapat dalam molekul nukleotida pada contoh diatas ialah ribosa. Apabila pentosanya deoksiribosa, maka ditambah deoksi di depan nama nukleotida tersebut misalnya deoksiadenosin-monofosfat atau disingkat dAMP. Ada beberapa nukleotida yang mempunyai gugus fosfat lebih dari 1 misalnya adenosintrifosfat dan  uridintrifosfat, kedua nukleotida ini mempunyai peranan penting dalam reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.

Pada rumus molekul ATP dan UTP, ikatan antara gugus-gugus fosfat diberi tanda yang khas. Pada proses hidrolisis ATP akan melepaskan gugus fosfat dan terbentuk adenosindifosfat (ADP). Pada hidrolis ini ternyata dibebaskan energy yang cukup besar yaitu 7.000 kal/mol ATP.Oleh karena itu ikatan antara gugus fosfat dinamakan “ikatan berenergi tinggi” dan diberi tanda ~ .

Dalam tubuh,ATP dan UTP berfungsi sebagai penyimpan energi yangdiperoleh dariproses oksidasi senyawa-senyawa dalam makanan kita untuk kemudian dibebaskan apabila energi tersebut diperlukan.




BAB III
PENUTUP
            A.    KESIMPULAN

Asam nukleat adalah senyawa-senyawa polimer yang menyimpan semua informasi genetika, yaitu seperangkat “cetak biru” tentang karakteristik aktual dan potensial yang diterima oleh suatu organism dari generasi sebelumnya, untuk kemudian diwariskan ke generasi berikutnya.

DNA memiliki struktur, yaitu gula pentosa (deosiribosa), fosfat dan basa nitrogen yang meliputi basa purin (guanin dan adenin) dan basa pirimidin (timin dan sitosin) dan RNA tersusun atas molekul-molekul, yaitu gula ribosa, fosfat, dan basa nitrogen yang terdiri atas purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (urasil dan sitosin).

Proses replikasi DNA dan RNA dimulai ketika enzim DNA polimerase memisahkan dua pita DNA heliks ganda. Setiap pita DNA yang “lama” sekarang berfungsi sebagai cetakan yang menentukan urutan nukleotida di sepanjang pita DNA komplementer baru yang bersesuain. Nukleotida baru tersebut disambung satu sama lain untuk membentuk tulang punggung gula fosfat pita DNA baru.

Asam nukleat memiliki fungsi, yaitu menyimpan, menstransmisi, dan mentranslasi informasi genetik; metabolisme antara(intermediary metabolism) dan reaksi-reaksi informasi energi; koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi reduksi.

Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polimerase menggunakan sebagai template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi. Inisiasi transkripsi dimulai dengan pengikatan enzim ke urutan promotor dalam DNA (biasanya ditemukan "upstream" dari gen).

Sintesis DNA disini dimaksud adalah replikasi DNA yaitu proses perbanyakan bahan genetik. Pengkopian rangkaian molekul bahan genetik( DNA atau RNA) sehingga dihasilkan molekul anakan yang sangat identik.

Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA meniadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetik yang nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu untaian molekul RNA digunakan sebagai cetakan (template) untuk sintesismolekul RNA yang komptementer.

Translasi adalah proses penerjemah urutan nucleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Hanya molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul mRNA merupakan transkrip (salinan) urutan DNA yang menyusun suatu gen dalam bentuk ORF (open reading frame, kerangka baca terbuka).

Molekul rRNA adalah salah satu molekul penyusun ribosom, yakni organel tempat berlangsungnya sintesis protein, tRNA adalah pembawa asam-asam amino yang akan disambungkan menjadi rantai polipeptida.

          B.     SARAN

Dengan adanya makalah ini aku harapkan para pembaca dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang Asam Nukleat guna menambah wawasan untuk pembelajaran.



 



LIPID

Pengertian lipid
Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstrak dari organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut non polar. Definisi ini didasarkan pada sifat fisik, berlawanan dengan definisi protein, karbohidrat maupun asam nukleat yang berdasarkan atas struktur kimianya. Istilah Lipid mencakup bermacam kelompok senyawa yang berbeda-beda strukturnya.


Asam Lemak
            Lebih dari 100 asam lemak terdapat secara alami. Asam lemak ini bervariasi panjang rantainya serta derajat ketidakjenuhannya. Hampir semua asam lemak mempunyai atom-atom karbon yang berjumlah genap. Sebagian besar terdiri atas atom-atom karbon rantai linier, tetapi beberapa memiliki rantai bercabang. Asam lemak dalam keadaan bebas terdapat dalam jumlah sedikit. Kebanyakan asam lemak ditemukan dalam keadaan teresterifikasi sebagai komponen dari lipid lainnya. 
Berikut ini adalah beberapa asam lemah yang penting untuk tubuh :
(      a)    Jenuh:
CH3(CH2)14COOH                             CH3(CH2)16COOH    
                           Asam Palmitat                                      Asam Stearat
                      (asam heksadekanoat)                          (asam oktadekanoat)

(      b)   Dalam asam lemak tak jenuh, ikatan rangkap hampir selalu memiliki konformasi cis:

CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7COOH     
                        Asam Palmitoleat
                (asam cis-9-heksadekanoat)

(      c)    Dalam asam poli tak jenuh (Polyunsaturated), ikatan rangkap jarang terkonjugasi:

CH3(CH2)4CH=CH-CH2-CH=CH(CH2)7COOH      
                        Asam Linoleat
       (asam cis, cis-9,12-oktadekadienoat)

Jenis-Jenis lipid :
      A.    Gliserolipid
Gliserolipid adalah lipid yang mengandung gliserol dengan gugus hidroksil yang tersubstitusi. Gliserolipid merupakan lipid yang paling melimpah di dalam tubuh hewan. Lipid yang mengandung diol (misalnya etilen glikol (etana diol) dan 1,2-propanadiol serta 1,3-propanadiol) memiliki struktur yang mirip dengan gliserolipid, tetapi hanya tersedia kurang dari satu persen dari jumlah gliserolipid.



                        CH2OH                                   CH2OH                                   CH2OH
                  HOCH                                          CH2OH                              HOCH
                        CH2OH                                                                                   CH3
                    (Gliserol)                                (Etilen glikol)                     (1,2-Propanadiol)

            Triasilgliserol (TAGs) adalah gliserolipid netral yang juga dikenal sebagai trigliserida. Dalam Tags, tiga gugus hidroksil dari gliserol telah teresterifikasi, biasanya oleh asam-asam lemak yang berbeda. Hal ini membuat atom karbon kedua pada gliserol menjadi separuh kiral. Awalan sn- (stereospecially numbered) mendahului nama gliserol. Contohnya adalah :
                                                            CH2OH.OCR

                                        R’CO.O     C     H

                                                            CH2OH.OCR’’
                                         (1,2,3-Triasil-sn-gliserol)


            TAGs adalah lipid yang paling banyak dalam tubuh hewan. Hal ini dikarenakan TAGs berfungsi sebagai penyimpanan makanan. TAGs ditemukan dalam sebagian besar sel, tetapi terutama terdapat dalam sel jaringan adiposa dimana TAGs membentuk lemak depot (depot fat). Depot fat merupakan campuran bebas air dari TAGs yang berbeda-beda satu sama lain menurut jetiga gugus asil lemaknya.

            Fosfogliserida adalah gliserol polar yang sering juga disebut fosfolipid. Akan tetapi, lipid lain yang mengandung fosfor namun tidak mengandung gliserol juga disebut fosfolipid.

CH2OH

                                                     HOCH           O

                                                            CH2O      P      OH

                                                                            OH
                                                (asam sn-Gliserol-3-fosfat)










UNSUR HALOGEN

A. HALOGEN DAN PENEMUNYA
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 17 (VII atau VIIA pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari:
1.      fluor (F),
2.      klor (Cl),
3.      brom (Br),
4.      yodium (I),
5.      astatin (At), dan
6.      unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan.

Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yan diadaptasi dari bahasa Yunani. Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob Berzelius mengistilahkan "Halogen" – λς (háls), "garam" atau "laut", dan γεν- (gen-), dari γίγνομαι (gígnomai), "membentuk" elemen yang membentuk garam jika direaksikan dengan logam.

Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida. Halogen merupakan golongan yang sangat reaktif dalam menerima elektron dan bertindak sebagai elektron kuat

             Halogen tidak menunjukan sifat logam. Jumlah elektron pada kulit terluarnya adalah 7 elektron, mampu menerima sebuah elektron dalam membentuk ion Halida, atau membentuk pasangan elektron dengan atom lain membentuk ikatan kovalen tunggal. Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, sehingga unsur-unsurnya tidak dijumpai pada keadaan bebas. Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Halida. Flourin ditemukan dalam mineral-mineral pada kulit bumi yaitu fluorspar (CaF2) dan kriolit (Na3AlF6). Klorin, Bromin, dan Iodin terkandung pada air laut dalam bentuk garam-garam halida dari natrium, magnesium, kalium, dan kalsium.

Garam halida yang paling banyak adalah NaCl 2,8% berat air laut. Selain itu, klorin ditemukan di alam sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit. Iodin ditemukan dalam jumlah berlimpah sebagai garam (NaIO3) di daerah Chili, Amerika Serikat. Iodin yang ditemukan dalam senyawa NaI banyak terdapat pada sumber air diwatudakon ( Mojokerto). Selain di alam, ion halida juga terdapat dalam tubuh manusia. Ion klorida merupakan anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan ekskresi. Ion iodida terdapat dalam kelenjar tiroid. Ion flourida merupakan komponen pembuat bahan perekat flouroaptit [Ca5(PO¬4)3F] yang terdapat pada lapisan email gigi.

Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Oleh karena itu unsur-unsur nonlogam ini dinamakan HALOGEN, yang berasal dari kata (halos=garam; genes=pembentuk) jadi artinya pembentuk garam.Unsur nonlogam yang termasuk ke dalam golongan Halogen yaitu Fluor (F2), Klor (Cl2), Brom (Br2), Iodium (I2), dan Astatin (At2).  Berikut adalah sifat fisika dan kimia halogen :

               
Kereaktifan halogen sangat besar, dikarenakan jari-jari atom halogen sangat kecil dibandingkan unsur golongan lain, sehingga mudah menarik elektron. Dalam satu golongan,jari-jari unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin. Makin besar jari-jariatom, makin kurang reaktif, sehingga dari fluor sampai astatin, kereaktifannya makin berkurang.



Unsur Halogen
Titik Didih
(˚C)
Titik Leleh
(˚C)
Fluor
-188,4
-219,62
Klor
-34,6
-100,98
Bromin
58,78
-7,25
Iodin
184,35
113,50
Astatin
337
302

Titik didih dan titik leleh dari fluor sampai astatin bertambah besar disebabkan semakin besarnya gaya Van der Walls antara molekul-molekul halogen. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah elektron, bertambahnya berat dan ukuran dari fluor hingga astatin.
Halogen merupakan oksidator kuat, karena unsur halogen mudah mengikat elektron atau mudah tereduksi. Daya pengoksidasi (oksidator) dari fluor hingga astatin makin berkurang
                                    
                                       F2 > Cl2 > Br2 > I2 > At2.

Apabila direaksikan, halogen yang lebih kuat kereaktifannya dapat mengusir atau mendesak halida yang lebih lemah dari senyawanya.
-          Fluorin dapat mendesak klorin,  bromin, iodin, dan astatin
-          Klorin dapat mendesak bromin, iodin, dan astatin
-          Bromin dapat mendesak iodin dan astatin
-          Iodin dapat mendesak astatin
-          Reaksi sebaliknya tidak akan bisa berlangsung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.
.
.
.
A
I
R
T
I
F
A
T
A
K
.
.
.
.