Belajar
Membangun Karakter Anak Kini dan Esok
Diawali dengan perkenalan yang humoris, Bapak H.D Iriyanto
pun mengisi acara yang dilaksanakan oleh PRIMAGAMA itu dengan penuh tawa namun
serius. Beliau memberikan kalimat demi kalimat membangun dengan sangat-sangat
ekspresif. Sungguh sangat merasa beruntung
ketika mengikuti acara yang dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2012 lalu .
Pada tema tersebut beliau mengatakan bahwa dalam membangun
karakter anak, point pentingnya adalah pada persepsi kita dalam menanggapi
sesuatu yang kita hadapi sehari-hari. Karena dengan persepsi tersebut akan
mempengaruhi respon emosional, perilaku dan psikologis kita terhadap obyek,
peristiwa atau pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya.
Bingung? Contohnya begini :
Suatu hari Doni pulang kerumah dengan menangis dan tangan yang
terluka. Sang ayah marah dan bertanya “ kamu kenapa?”. “ aku dipukul temanku
pak karna tidak mau meminjamkan sepedaku” jawab Doni. Lantas sang ayah hanya
menjawab “ kenapa tidak kamu balas ?”.
Keesokan harinya, lagi lagi Doni pulang dengan keadaan yang
sama seperti hari kemarin, MENANGIS!. Dan anda tau apa yang sang ayah katakan?.
Yap, sang ayah berkata “ kamu dipukulin lagi karna gak meminjamkan sepeda? Besok kamu ayah antar saja !” . Dan
ternyataaaaaa “ gak yah.. aku jatuh tadi persimpangan jalan “ jawab Doni.
Nah, dari peristiwa tersebut kelihatan kan kalau orang tua
itu terkadang banyak suka membuat kesimpulan sendiri, tanpa bertanya terlebih
dahulu. Mereka lebih sering mengaitkan dan mengingat kejadian dan efek yang
sama pada kejadian yang pernag terjadi sebelumnya.
Point penting yang saya ingat berikutnya adalah bahwa ada 7
karakter yang harus ditanamkan orang tua kepada anak. Dimana karakter anak akan
mulai terbentuk sejak usia 5-8 tahun atau biasa disebut “Golden Age”. 7
karakter tersebut adalah :
1.
Jujur
2.
Percaya diri
3.
Apresiasi terhadap kebhinekaan
4.
Semangat belajar
5.
Semangat kerja
6.
Kewirausahaan
7.
Sederhana
Dan
satu hal lagi yang patut kita (orang tua dan calon orang tua) ingat adalah
dalam membentuk sikap dan sifat anak, kita harus mengingat konsep ’Kaizen’ yang
dicetus Masaaki Imei yaitu:
“
There will be no progress if you keep on doing thing exactly the same way”
Yang
artinya adalah “ Tidak pernah akan ada kemajuan jika anda mengerjakan sesuatu
dengan cara yang sama dari waktu ke waktu”
Di
akhir penyampaian materi, beliau mempromosikan 2 judul buku buah karya beliau
sendiri yaitu ‘Membangun Keluarga Cerdas Dunia Akhirat’ dan ‘Hebat Gurunya
Dahsyat Muridnya’ yang tidak dijual bebas di toko buku manapun. Dengan tidak
menyia-nyiakan kesempatan itu, aku pun membeli buku tersebut dan meminta tanda
tangan dan photo bersama dengan beliau.
aku bersama bapak Iriyanto |
My OutBond
Tanggal 09-10 Juni yang lalu, aku mengikuti kegiatan pelatihan soft skill yang diadakan oleh program beasiswa yang menaungiku. Sekitar pukul 08.15 aku dan kawan-kawan pergi ke daerah bernama Petuk Bukit. Setelah kurang lebih 1 jam perjalanan, kami tiba di sebuah penginapan bernama wisma padi. Setiba disana kami langsung menuju kamar masing-masing dan beristirahat untuk bersiap-siap menerima materi pelatihan.
Dari pukul 13.00 sampai pukul
18.30 kami full menerima materi pelatihan, mulai dari Pembantu Rektor III,
mantan Menteri Lingkungan Hidup Bp.sony Keraf, Komandan Mohd. Zaini, sampai
sang motivator pak Rizky sangat luar biasa memberikan materi-materi bermanfaat
bagi kami. Setelah beristirahat sekitar 1 jam untuk mandi dan makan malam, kami
pun melanjut dalam acara pentas seni. Beragam jenis performance dari
teman-teman. Mulai dari menyanyi, menari, berpantun dan sebagainya. Hingga tiba
giliran kelompokku ( >_<) kami menampilkan sebuah lawakan layaknya ‘UYA
KUYA’. Aku pun berperan sebagai pacar seorang pria yang di hipnotis. Puas
rasanya bisa membuat semua peserta yang ada pada malam itu tertawa karena ulah
kami.
Keesokan harinya, pukul 05.00
pagi kami sudah dikumpulkan untuk senam pagi. Dan setelah senam dan sarapan,
kami bermain bebas di kebun karet yang ada didaerah sekitar penginapan. Sekitar
7 permainan yang masing-masing mempunyai makna sosial dan pembentukan karakter
kami babat habis hingga jam 11 siang. Dan lagi-lagi kelompok akulah yang
menjadi juara di games itu …. Senang dan bangga karena aku jadi salah satu
kontestan yang berjuang sampai tongkat kemenangan itu ada ditangan kelompok
kami.
Rehat sejenak untuk memulihkan
tenaga kami dengan makan siang pun kami lakukan sekitar 30 menit. Setelah itu
kami melanjut untuk mengikuti kegiatan outbond. Manjat tali, naik pohon, jalan
di atas 1 tali sepanjang 15 meter, dan yang terakhir terbang ‘fly’ dari
ketinggian kira-kira 20 meter dari atas tanah cukup membuat aku teriak
sekencang mungkin. Tapi bikin ketagihannnn.. #hehehehee..
Setelah menapakkan kaki lagi diatas
tanah, rupanya masih ada 1 tantangan lagi.. #euyhhhhh. Aku disuruh nyemplung ke
sungai #padahal berenang aja masih gaya batu. Sekitar 50 meter aku menyusuri
sungai itu dengan berpegangan pada 1 tali. Dan masih sekitar 10 meter dari post
terakhir, rupanya teman-teman sudah menungguku dan memanggil-manggil ku. Wah,
kami pun ceria dan bercanda sambil main air disungai itu. #bayangin aja cewek
dan cowok ngumpul disungai #tapi pake baju kok..!! .
Setelah puas dan ‘mentas’ dari
air kami pun mandi dan bersiap untuk kembali ke Palangka Raya. 2 hari itu
sangat dan sangaaaaaat bermanfaat bagiku. Lumayan buat ngerefresh otak yang
sudah penuh dengan tugas,tugas, dan tugas.. belum lagi urusan yang lain..
Setiba di Palangka Raya, spesialnyaa bis nya langsung nganter ke depan kost..
#hahahaha hebat kan.. Lanjut dengan masuk kost dan berkutat dengan tugas-tugas
lagi #CAPEKDEHH !!.
ini beberapa photo narsis sewaktu disana :
ada mbak siti, ida, febrin, nely, fitri weni, cucun, riana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar